Oleh: Awang H. Satyana
Mulai malam ini dari ruang rapat Inna Samudera Beach, Pelabuhanratu sampai beberapa hari ke depan, saya menemani 20 peserta dari Pertamina Hulu Energi (PHE) untuk belajar di lapangan objek-objek kunci geologi di Jawa Barat yang menyingkapkan batuan-batuan berumur Kapur, Eosen, dan Oligo-Miosen. Teman-teman anggota Wanadri yang tergabung dalam Gladiwana, dan Mitra Tours & Travels, membantu pelaksanaan fieldtrip ini.
Saya membuka perjalanan ini dengan sebuah kelas malam mendiskusikan geologi regional dan petroleum geology Jawa, Jawa Barat, lalu memberikan pengantar atas tektonik dan stratigrafi area Ciletuh, Bayah, Gunung Walat, dan Rajamandala. Besok pagi kami akan melaut menyeberangi Teluk Pelabuhanratu menuju Ciletuh.
Beberapa peserta senior dari PHE yang masa kerjanya sudah di atas 30 tahun, Pak Achmad Luthfi dan Pak Eddy Purnomo dalam diskusi malam tadi menanggapi presentasi saya dengan bercerita tentang pengalaman-pengalaman yang menunjukkan betapa pentingnya pemahaman geologi regional dalam memulai suatu eksplorasi hidrokarbon dan meniti langkah-langkahnya dengan baik.
Eksplorasi adalah meniti langkah demi langkah, meniti tanpa tahu apakah langkah-langkahnya akan berhasil atau tidak. Maka iman dan mental yang kuat, sains yang tangguh, dan seni berpikir kreatif adalah ruh eksplorasi dalam meniti langkah demi langkah. Eksplorasi bukanlah sebuah sprint ke garis finish. Ia lebih mirip sebuah pertandingan marathon. Yang bertahanlah yang menang.
Pergi ke Ciletuh, belajar di sana, mendiskusikannya, adalah sebuah titian langkah. Jangan pikirkan dulu minyaknya. Pikirkan saja geologi. Geologilah yang mengontrol keberadaan hidrokarbon. Maka pemahaman geologi yang baik dan benar dari awal, akan membimbing eksplorasi hidrokarbon yang baik dan benar dari awal.***