Detil struktur seismik di bawah zona gempa Yogyakarta 2006 (Mw ∼6.4), Indonesia berdasarkan tomografi gempa lokal (Librian et al., PEPI, 2024)

Paper yang ditulis oleh Mas Virga (BMKG) beserta kawan-kawan dari ITB, BRIN, GFZ, dan UGM ini mengulas mengenai detil struktur kegempaan yang terjadi 18 tahun yang lalu di Yogyakarta. Gempa bumi yang terjadi pada tanggal 26 Mei 2006 dengan magnitud Mw ∼6,4 ini merupakan salah satu gempa bumi paling merusak di Indonesia. Gempa tersebut menimbulkan ribuan korban jiwa, puluhan ribu luka-luka, dan ratusan ribu kerusakan rumah di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya dengan kerugian yang besar. Studi sebelumnya dari tomografi seismik dan pencitraan radar satelit berhipotesis bahwa gempa tersebut disebabkan oleh aktifnya sesar yang sejauh ini tidak diketahui di sebelah timur Sesar Opak. Padahal, sesar Opak awalnya diduga menjadi sumber terjadinya gempa tersebut. Dugaan tersebut muncul karena kerusakan terparah terjadi di wilayah Bantul sebelah barat Sesar Opak. Studi ini menunjukkan bahwa tomografi seismik kami mempunyai resolusi yang lebih tinggi dibandingkan penelitian sebelumnya dan dapat menggambarkan sistem sesar yang terjadi. Kami memanfaatkan lebih banyak gempa susulan dan ukuran grid yang lebih kecil untuk inversi tomografi seismik. Kami berhasil menggambarkan Sesar Opak dan sesar kedua yaitu Sesar Ngalang pada kedalaman 9 km. Dua sesar ini ditunjukkan oleh kontras kecepatan Vp, rasio Vp/Vs, dan Vs dari tomogram bagian horizontal. Kedua sesar tersebut dihubungkan oleh Sesar Oyo yang patahnya berlawanan arah dibandingkan kedua sesar tersebut. Semoga bermanfaat. Salam.

Baca artikel ini di penerbit.